Laman

Rabu, 25 Mei 2011

Peta Arah Kiblat Lajnah Falakiyah PBNU




I. Dasar
Hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram (QS. Al-Baqarah :144, 149, 150) yang didalamnya terdapat Ka ’bah. Qiblat terletak antara masyriq dan maghrib (HR.At-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah).Jelasnya al-bait (Ka ’bah) adalah qiblat bagi orang yang sholat di Masjidil Haram; Masjidil Haram adalah arah qiblat bagi orang yang berada di Tanah Haram(Makkah); Tanah Haram (Makkah)adalah arah qiblat bagi penduduk dunia dari umatku yang berada di belahan dunia timur dan belahan dunia barat(HR. Al-Baihaqi dari Abu Hurairah).

II. Arah Qiblat yang benar Secara geografis/astronomis kota Makkah yang menjadi arah qiblat penduduk dunia terletak pada 39o49’34” LU dan 21o25’21” BT. Qiblat ini dari Indonesia berada pada arah barat laut (barat serong ke kanan) dengan ukuran derajat bervariasi antara 21o – 27o sesuai dengan koordinat (garis lintang dan garis bujur) dari masing-masing daerah di Indonesia. Contoh: Banda Aceh(22o08’13”), Pontianak(22o44’37”), Palembang(25o36’33”), Jakarta (25o08’31”)dan Merauke (20o09’06”). Lebihjelasnya lihat peta arah qiblat.

III. Arah Qiblat yang salahArah ke barat bukanlah arah qiblat yang benar, karena tidak sesuai dengan realitas dilapangan. Menghadap ke arah barat berarti melenceng dari Makkah ke selatan di benua Afrika sejauh ribuan kilometer (lihat peta arah qiblat):

a. Semua wilayah Indonesia yang terletak pada Lintang utara 3o47’ dan seterusnya (ke utara),bila menghadap ke barat lurus dengan Negara Ethiopia.Contoh: dari Banda Aceh(5o33’13” LU) menghadap ke barat lurus dengan Negara Ethiopia; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 1750 km.

b. Semua wilayah Indonesia yang terletak pada 4o39’ LS sampai 3o47’ LU, bila menghadap ke barat lurus dengan Negara Kenya.
Contoh :
1. Dari Pontianak (Katulistiwa)menghadap ke barat lurus dengan Negara Kenya; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 2367 km.
2. Dari Palembang (2o59’27” LS)menghadap ke barat lurus dengan Negara Kenya; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 2697 km.

c. Semua wilayah Indonesia yang terletak pada 4o39’ LS dan seterusnya (ke selatan), bila menghadap ke barat lurus dengan Negara Tanzania (Lautan).
Contoh :

1.Dari Jakarta (6o10’31” LS)menghadap ke barat lurus dengan Lautan Negara Tanzania; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 3049 km.

2.Dari Merauke (8o28’53” LS)menghadap ke barat lurus dengan Lautan Negara Tanzania; Ini berarti dari Makkah melenceng ke selatan sejauh 3305 km.

IV. Mengukur Qiblat Dewasa ini mengukur qiblat tidaklah sulit, alat untuk mengukur qiblat antara lain menggunakan tongkat Istiwa’,Theodolite dan Roshdul Qiblat.Roshdul qiblat adalah peristiwa matahari benar-benar di atas Ka ’bah, sehingga segala sesuatu yang berdiri tegak bayangannya menuju Ka ’bah. Roshdul Qiblat terjadi setahun sebanyak 2 kali:Pada Tanggal 28 Mei jam 16:17:54 WIB dan 16 Juli jam 16:26:43.

V. Isu Pergeseran Arah Qiblat Isu pergeseran arah qiblat akibat gempa/tsunami menurut penelitian Litbang LF PBNU tidaklah benar, kalaupun ada masjid/musholla arah qiblatnya kurang tepat, hal ini tidak lebih dari pengukuran arah qiblat yang tidak akurat saat dimulainya pembangunan.
Kesalahan ini cukup diperbaiki dengan meluruskan garis shaf sholat, tidak perlu dengan cara membongkar bangunannya.

Redaktur:A. Khoirul Anam Tamu Wali yang Diistimewakan Gus Dur Jakarta,NU Online Sebagai tokoh yang dihormati dan dikagumi banyak orang, rumah Gus Dur tak pernah sepi dari kunjungan para tamu, baik dari warga NU, pejabat, politisi, wartawan dan sebagainya.Gus Dur menerima tamu- tamunya biasanya dengan pakaian non formal. Karena kondisi fisiknya yang sudah lemah, biasanya para tamu diajak mengobrol sambil tiduran. Nuruddin Hidayat,salah satu santri Gus Dur suatu ketika merasa terheran-heran ketika ada tamu,Gus Dur minta untuk digantikan pakaiannya dengan kain sarung dan peci,seperti ketika mau sholat Idul Fitri.Seumur-umur ia belum pernah melihat Gus Dur seperti itu.Rombongan tamu tersebut sampai ditahan-tahan agar tidak masuk rumah dahulu, sampai Gus Dur dipinjami salah satu sarung milik santrinya agar bisa cepat berganti pakaian.Tamu,yang diketahuinya ternyata dari Aceh tersebut berpakaian sederhana, dekil,dan memakai celana seperti yang biasa dipakai oleh bakul dawet (penjual dawet).Tamu tersebut diantar oleh aktifitis Aceh.Perilaku Gus Dur dan tamunya juga aneh.Setelah keduanya bersalaman, Gus Dur pun duduk di karpet,demikian pula tamunya,tetapi tak ada obrolan diantara keduanya.Gus Dur tidur,tamunya juga tidur,suasana menjadi sunyi yang berlangsung sekitar 15 menit.Setelah sang tamu bangun,ia langsung pamit pulang,tak ada pembicaraan.Udin,panggilan akrab Nuruddin,karena merasa penasaran,segera setelah tamu pergi bertanya kepada Gus Dur.Udin:“Gus,ngak biasanya menerima tamu seperti ini”Gus Dur:“Itu Wali”Udin:“Apa ada wali seperti itu selain beliau di Indonesia” Gus Dur:“Tidak ada, adanya di Sudan”.Orang yang sangat dihormati Gus Dur tersebut ternyata adalah almarhum Tgk Ibrahim Woyla dari Woyla Aceh Barat.Tokoh ini merupakan orang yang sangat dihormati di Aceh.Masyarakat Aceh memanggilnya "Tgk Beurahim Wayla"dan percaya bahwa ia sering menunaikan sholat Jum ’at di Makkah dan kembali pada hari itu juga.Menurut Cerita, masyarakat disana, dia bisa berjalan cepat dan lebih cepat dari mobil.Dia jarang naik bus, tapi lebih senang berjalan kaki.Ia juga dipercaya bisa menghilang Ada orang yang menyebutnya sebagai "dewa tidur",yang menghabiskan hari-harinya dengan tidur.Tgk.Ibrahim Woyla juga bisa mengetahui perilaku seseorang dan sering sekali orang yang menemui beliau dibacakan kesalahannya untuk di perbaiki.Sebelum terjadinya tsunami, Abu Ibrahim yang pernah mengatakan ''air laut bakal naik sampai setinggi pohon kelapa, terbukti tsunami. Posisi tidur Abu yang dianggap aneh (melengkung/ meukewien) ucapannya sedih melihat manusia banyak seperti hewan serta mengatakan dunia ini sudah semakin sempit dan masih banyak cerita gaib yang menjadi kan ulama kharismatik ini selalu dicari-cari hanya untuk dimintai berkahnya.Tokoh kharismatik ini baru meninggal Juli 2009 lalu dalam usia 90 tahun di kediamannya di Desa Pasi Aceh Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat dan dikebumikan tak jauh dari rumahnya. Ribuan pelayat memberinya penghormatan terakhir.