Laman

Selasa, 31 Desember 2013

Meniup Terompet Di Pergantian Tahun

Oleh: Abu Nawas Majdub Pertama :
     Terkait dengan masalah terompet, mari kita simak hadis berikut :
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻋﻤﻴﺮ ﺑﻦ ﺃﻧﺲ ﻋﻦ ﻋﻤﻮﻣﺔ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭ

ﻗﺎﻝ ﺍﻫﺘﻢ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻟﻠﺼﻼﺓ ﻛﻴﻒ ﻳﺠﻤﻊ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻟﻬﺎ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ ﺍﻧﺼﺐ ﺭﺍﻳﺔ ﻋﻨﺪ ﺣﻀﻮﺭ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﺎﺫﺍ ﺭﺃﻭﻫﺎ ﺃﺫﻥ ﺑﻌﻀﻬﻤﺒﻌﻀﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﻌﺠﺒﻪ ﺫﻟﻚ ﻗﺎﻝ ﻓﺬﻛﺮﻭﺍ ﻟﻪ ﺍﻟﻘﻨﻊ ﺷﺒﻮﺭ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩﻓﻠﻢ ﻳﻌﺠﺒﻪ ﺫﻟﻚ ﻭﻗﺎﻝ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻗﺎﻝ ﻓﺬﻛﺮ ﻟﻪ ﺍﻟﻨﺎﻗﻮﺱ ﻓﻘﺎﻝ ﻫﻮ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻓﺎﻧﺼﺮﻑ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ
   
      Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah anshar, “Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju, beliau bersabda, ‘ Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.
     Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘ Itu adalah perilaku Nasrani. ’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.” (HR. Abu Daud, no.498 dan Al-Baihaqi, no.1704) Setelah menyebutkan hadis di atas, Syaikhul islam mengatakan : “Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau tidak suka dengan terompet gaya yahudi yang ditiup, beliau beralasan, itu adalah kebiasaan Yahudi…( Iqtidha’ Shirat
Hal.117 – 118) Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa terompet termasuk benda yang tidak disukai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena meniru kebiasaan orang Yahudi. Seorang yang mencintai Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membenci Yahudi tentunya akan lebih memilih petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari pada petunjuk Yahudi yang sesat. Kedua : Semua orang sadar bahwa membunyikan terompet pada tahun baru, hakikatnya adalah turut bergembira dan merayakan kedatangan tahun baru. Dan sikap semacam ini tidak dibolehkan. Karena : Seorang mukmin yang mencintai agamanya, dan membenci ajaran kekafiran akan berusaha menghindarinya semaksimal mungkin. Dengan demikian, membunyikan terompet di tahun baru berarti melakukan dua pelanggaran: Pertama : Membunyikan terompet itu sendiri, yang ini dibenci oleh Nabi. Serta merupakan kebiasaan dan ajaran orang Yahudi . Kedua : Perbuatan ini termasuk turut memeriahkan hari raya orang kafir Allahu A’lam. Semoga bisa dijadikan renungan, khususnya bagi pemuda pemudi muslim. Barakallahu fiikum.
⇨و ﷲ ﺍﻋﻠﻢ⇦
al-Mustaqim ,

Jumat, 27 Desember 2013

Kumpulan Nama Nama Bayi Laki Laki Islam

*Berikut ini adalah kumpulan nama-nama islami untuk bayi laki-laki*:
*(ALIF)
1. Aban : perbuatan yang sangat jelas, nama putra khalifah ‘Utsman bin ‘Affan
2. Abiy : yang memiliki kepribadian yang kuat yang pantang tunduk terhadap tekanan
3. Abyan : : yang lebih jelas
4. Adib : : sastrawan
5. Ahmad : : yang banyak dipuji-puji, nama yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam al-Qur’an
6. Arib : : yang cerdik dan berakal
7. Arhab : : yang lapang dada
8. Asad : : singa lambang keperkasaan
9. Asmar : : yang berkulilt coklat, abu-abu
10. As’ad : : yang lebih bahagia
11. Asyqar : : yang berambut pirang
12. Asyhab : : warna putih yang bercampur hitam, sebutan lain bagi singa.
13. Ashil : : yang asli
14. Anis : : yang dapat menenangkan hati dari kerisauan/keterasingan
15. Akram : : yang lebih mulia
16. Aman : : rasa aman
17. Amin : : yang dapat dipercaya
18. Amir : : Emir, pemimpin, yang memerintahkan
19. Anwar : : yang lebih bercahaya
20. Arkan : : pondasi, pokok
21. Awwab : : yang amat taat kepada Tuhan, julukan bagi nabi Daud 'alaihissalam
22. Ayib : : yang kembali
23. Ayyub : : yang banyak kembali, nama nabi
24. Islam : : keislaman
25. I’tisham : : berpegang teguh
26. Iklil : : mahkota
27. Imam : : pemimpin
28. Iyhab : : pemberian
29. Usamah :: singa, nama seorang shahabat yang amat dicintai oleh Rasulullah.
*(BA’)
1. Bady : : yang terlihat secara jelas
2. Badzil : : yang berusaha dengan sekuat tenaga
3. Bahi : : yang cerdik dan baik, yang berbangga
4. Bari’ : : yang menonjol dalam setiap pekerjaan
5. Basim : : yang tersenyum
6. Basil : : yang sangat berani
7. Baqir : : yang memiliki kedalaman ilmu
8. Badr : : bulan purnama
9. Badri :: julukan bagi shahabat yang mengikuti perang badar, dinisbatkan kepada bulan purnama
10. Barraq : : yang berkilauan, cemerlang
11. Barakat : : keberkahan yang banyak
12. Basyir : : yang memberikan kabar gembira
13. Basysyar : : yang banyak memberikan kabar gembira
14. Bahri : : yang dinisbatkan kepada laut
15. Bahij :: yang ceria, elok
16. Bashri : : yang dinisbatkan kepada kota Bashrah
17. Bilal : : air atau susu yang dapat membasahi tenggorokan, nama muazzin Rasulullah
18. Burhan : : bukti, argumentasi
*(TA’)
1. Taib : : yang bertaubat
2. Taiq : : yang merindu
3. Tajir : : saudagar, pedagang
4. Tamimi :: dinisbatkan kepada Tamim, nama sebuah kabilah Yaman
5. Taqy : Ahli taqwa
6. Taufiq : : taufiq, petunjuk, kesesuaian
7. Tahsin : : perbaikan, memperindah
8. Tibyan : : penjelasan, keterangan
*(TSA’)
1. Tsabit : : yang kokoh, tegar, kuat
2. Tsamin :: yang berharga
3. Tsaqib : : yang memiliki otak yang cerdas, tajam
4. Tsariy : : hartawan
*(JIIM)
1. Jabir : : yang menggantikan apa yang hilang, nama seorang shahabat Nabi yang terkenal Jabir bin ‘Abdullah
2. Jasir : : pemberani
3. Jasim : : yang tinggi, besar
4. Jarir : : Tali pengikat onta, nama salah seorang shahabat
5. Jamil :: indah, gagah
6. Jauhar : : permata berlian
7. Jahuri : : yang memiliki suara yang jelas dan besar
8. Jihad : : Jihad, perang suci
9. Jubran : : sama dengan arti kata Jabir diatas derivasi darinya
10. Jubair : : sama dengan arti kata Jabir diminutif/tashghir darinya
*(HA’)
1. Habib : : orang yang dikasihi
2. Hatim : : orang yang diserahi perkara, orang yang dijadikan sebagai simbol kedermawanan oleh bangsa Arab
3. Harits : : yang membajak tanah, salah satu nama yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
4. Hazim : : yang berkemauan keras dan bersikap tegas
5. Hasyid : : yang mengumpulkan, menghimpun orang
6. Hafizh : : yang memelihara, menjaga, yang menghafal
7. Hamid : : yang memuji, bertahmid
8. Hajjaj : : yang banyak melaksanakan haji, yang punya argumentasi
9. Hasan : : yang baik, bagus, indah, nama cucu nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
10. Hassan : : yang banyak baiknya, keindahannya
11. Hakam : : hakim, pemutus hukum, wasit
12. Halif : : rekanan, sekutu, kongsi
13. Hammad : : yang banyak memuji
14. Hamdan : : yang banyak memuji
15. Hanbaly : : pengikut mazhab Imam Ahmad bin Hanbal
16. Hanif : : yang berpegang teguh pada Islam, yang lurus
17. Hashshad : : yang banyak mendapatkan sesuatu
18. Hayyan : : hidup
19. Haidar : : Pemberani
20. Hibban : : yang banyak dikasihi
21. Hilmi : : dinisbatkan kepada kata hilm, yaitu lembah lembut, tenang dalam bertindak
22. Himyar : : nama suku di Yaman
23. Husam : : pedang yang tajam
24. Husain : : yang bagus, indah diminutif dari kata husn
*(KHA’)
1. Khazin : : yang menyimpan
2. Khasyi’ : : yang khusyu’
3. Khathir : : hati, pikiran yang terbersit
4. Khalid : : kekal, abadi, nama salah seorang shahabat tersohor dan ahli perang Khalid bin walid
5. Khalish : : yang murni, ikhlas
6. Khajil : : pemalu
7. Khashib : : subur
8. Khadhir : : yang hijau
9. Khathib : : penceramah, yang berbicara
10. Khaththab : : yang banyak berceramah, pintar bicara
11. Khalaf : : pengganti, yang datang kemudian, keturunan
12. Khaldun : : kekal, abadi
13. Khalifah : : penguasa dalam negara Islam, pengganti, pemimpin
14. Khalil : : teman akrab yang dekat dan dikasihi
15. Khair : : yang baik
16. Khuzaimah : : pohon yang bunganya sangat sedap diminutif dari kata khuzam
Daal
1. Daris : : pelajar
2. Daud : : nama Nabi
3. Daly : : buah anggur yang tidak terlalu hitam
4. Dany : : yang dekat
5. Daffa’ : : yang banyak mempertahankan diri
6. Dafi’ : : yang mempertahankan, mendorong, motivasi
7. Dalil : : penunjuk jalan, guide, panduan, sapaan
*(DZAL)
1. Zakir : : yang berzikir, yang ingat
2. Zakir : : yang baik daya ingatnya
3. Zakwan : : yang sangat cerdas
4. Zaky : : yang cerdas
5. Zulfiqar : : nama pedang ‘Ali bin Abi Thalib
6. Zulfahmi : : yang memiliki pemahaman
 *(RA’)
1. Ra’id : : pemimpin, pencetus
2. Ra’if : : yang memiliki rasa kasihan
3. Rajih : : yang kuat, tajam akalnya
4. Raji : : orang yang berharap
5. Rasikh : : yang kokoh, dalam ilmunya
6. Rasyid : : yang memberi petunjuk/nasehat, sudah berusia baligh
7. Raghib : : yang memiliki keinginan
8. Raki’ : : yang ruku’/menundukkan kepala, yang shalat
9. Ramiz : : yang memberi isyarat atau kode, menandai
10. Ramy : : yang melempar, pemanah
11. Rabi’ : : musim semi
12. Rajab : : bulan rajab, pengagungan
13. Rahhab : : yang sangat menyambut, antusias, yang banyak berlapang dada
14. Razin : : yang cemerlang otaknya, penuh kesungguhan
15. Rassam : : yang menggambar
16. Rasyad : : lurus, yang mendapat petunjuk
17. Rasyid : : yang mendapat petunjuk
18. Rasyiq : : perawakan tubuhnya bagus, tangkas
19. Ramzi : : dinisbatkan kepada simbol, simbolik
20. Ramadhan : : bulan ramadhan, panas yang sangat
21. Rafi’ : : yang tinggi
22. Raihan : : aroma, buah yang baunya wangi
23. Rizq : : anugerah, rizki
24. Ridhwan : : kerelaan, keridhaan
25. Rifqy : : dinisbatkan kepada kelemahlembutan, rasa belaskasih
26. Riyadh : : taman
27. Ridha : : kerelaan
28. Rusyd : : petunjuk
29. Rusydi : : yang bersifat petunjuk
*(ZAI)
1. Zari’ : : yang menanam
2. Zahid : : yang bersahaja, zuhud
3. Zahir : : yang cemerlang, berseri-seri
4. Zahy : : wajah yang elok
5. Zayyat : : dinisbatkan kepada kata zait minyak: tukang minyak
6. Zaky : : Yang bersih, suci
7. Zaid : : yang bertambah
8. Zahrani : : yang berseri-seri
9. Ziyad : : yang bertambah
 *(SIN)
1. Sais : : yang menyiasati
2. Sabiq : : yang terdahulu
3. Satir : : yang menutupi sesuatu
4. Sajid : : yang bersujud
5. Sakhin : : yang panas
6. Sa’i : : yang berusaha, berjalan cepat
7. Saqy : : yang menuangkan air
8. Salim : : yang selamat, sehat dan segar bugar
9. Samih : : yang pema’af, yang mulia hatinya
10. Sami : : yang mulia, tinggi
11. Sahir : : yang berjaga di tengah malam, tidak tidur
12. Sabbah : : perenang
13. Sakhiy : : yang dermawan, murahhati
14. Sa’ad : : kebahagiaan
15. Sa’id : : yang bahagia
16. Sa’dun : : yang bahagia
17. Safar : : perjalanan
18. Salman : : yang selamat
19. Sahal : : yang mudah
20. Sayyaf : : yang memegang pedang, ahli pedang
21. Sayyid : : pemuka, pemimpin
22. Sidr : : daun bidara
23. Siraj : : lentera, lampu
24. Sudais : : diminutif dari kata as-sudus ; seper-enam
25. Surur : : kegembiraan
26. Su’ud : : kebahagiaan, nama raja Kerajaan Arab Saudi
27. Sulthan : : yang memiliki kekuasaan, sultan
28. Suhail : : diminutif dari kata sahl : mudah
*(SYIN)
1. Syabb : : pemuda
2. Syady : : yang merangkai sya’ir
3. Syarih : : yang menjelaskan, menerangkan, mensyarah, yang lapangdada
4. Syathir : : genius
5. Syathibi : : nama ulama terkemuka
6. Sya’ir : : penyair
7. Syafi’ : : yang memberi pertolongan
8. Syafi’i : : dinisbatkan kepada Imam asy-Syafi’i
9. Syakir : : yang bersyukur
10. Syamil : : komplit, universal, yang mencakup
11. Syamikh : : yang tinggi, kokoh
12. Syahy : : yang memiliki keinginan
13. Syaj’an : : yang sangat pemberani
14. Syaddad : : yang kuat, keras
15. Syarif : : yang mulia, terhormat
16. Syarik : : kongsi, sekutu
17. Sya’rani : : dinisbatkan kepada kata sya’r ; rambut
18. Syaghghaf : : yang memiliki keinginan yang amat sangat, tergila-gila, mabuk kepayang
19. Syafiq : : yang halus perasaannya, penuh belas kasih
20. Syaqiq : : sekandung, terbelah
21. Syakib : : yang memberi balasan kebaikan
22. Syakkar : : yang banyak bersyukur, terimakasih
23. Syakur : : yang banyak bersyukur, terimakasih
24. Syammakh : : yang amat tinggi, kokoh
25. Syairazy : : dinisbatkan kepada kata syairaz ; nama kota di Persia/Iran sekarang, nama ulama terkenal
26. Syihab : : bintang meteor, cahaya api
27. Syu’aib : : nama nabi, diminutif dari kata sya’b ;bangsa, suku
28. Syuja’ : : pemberani
29. Syuraih : : diminutif dari kata syarh ; penjelasan, lapang dada, lega
30. Syurahbil : : nama seorang shahabat
*(Shad)
1. Sha-ib : : yang bertindak benar
2. Sha-id : : yang berburu
3. Sha-in : : yang menjaga
4. Sha’im : : yang berpuasa
5. Shabir : : penyabar
6. Shahib : : teman, shahabat, yang menyertai
7. Shahy : : yang berteriak, bangun
8. Shadir : : yang mengeluarkan, menerbitkan, bersumber
9. Shadiq :: yang jujur
10. Sharif : : yang mengalihkan perhatian, dst, yang merubah
11. Sharim : : yang tegas, tajam
12. Sha’id : : yang memanjat, menaiki
13. Shafih : : pemaaf
14. Shafy : : yang suci, murni, bersih, tidak keruh
15. Shalih : : orang yang shalih, sesuai
16. Shamit : : yang diam tidak banyak bicara
17. Shamid : : yang tegar
18. Shabbah : : yang mengucapkan selamat pagi
19. Shahafy : : wartawan
20. Shakhar : : batu yang keras, karang
21. Shaddam : : yang membenturkan
22. Sharraf : : kasir
23. Shafar : : bulan shafar
24. Shafwat : : jernih, bersih, bening
25. Shafwan : : jernih, bersih, nama seorang shahabat, batu besar yang halus/licin
26. Shafih : : pedang yang tajam, lempengan
27. Shafir : : terompet, siulan
28. Shafrawy : : dinisbatkan kepada kata “shufr”; kuning, kekuning-kuningan
29. Shaqr : : burung elang
30. Shaql : : tajam
31. Shalah : : keshalihan, kecocokan
32. shahl : : suara kuda
33. Shawwan : : yang menjaga diri, dsb
34. Shayyad : : ahli berburu
35. Shaidaly : : apoteker
36. Shiddiq : : yang amat jujur
37. Shirath : : jalan
38. Shulhi : : dinisbatkan kepada kata shulh ; perdamaian
39. Shuwailih : : diminutif dari kata shalih
40. Shuhaib : : julukan bagi singa, nama seorang shahabat terkenal Shuhaib ar-Ruumy
*(DHAD)
1. Dhabith : : kapten, yang mencocokkan, yang kuat hafalannya
2. Dhahik : : yang tertawa
3. Dhamin : : yang menjamin, menanggung
4. Dhawy : : bercahaya
5. Dhahhak : : yang banyak tertawa
6. Dhamir : : perasaan
7. Dhaif : : tamu
8. Dhiman : : jaminan
9. Dhubaib : : diminutif dari kata dhabb ; sejenis biawak
 10. Dhuha : : waktu dhuha, sebelum matahari tergelincir
*(THA’)
1. Thaif : : yang berkeliling/melakukan thawaf, nama kota di Arab Saudi
2. Thahin : : yang menumbuk
3. Tharih : : yang melemparkan pendapat, dsb, yang membuang
4. Tharid : : yang mengusir
5. Thariq : : yang datang waktu malam, yang mengetuk, nama seorang pahlawan Islam terkenal Thariq bin Ziyad
6. Thazij : : yang segar makanan, dsb, steril
7. Thaqim : : pilot
8. Thalib : : yang menuntut, mencari, mahasiswa
9. Thamih : : yang antusias
11. Thahir : : yang suci, bersih
12. Thabari : : nama seorang Mufassir terkenal Imam ath-Thabari
13. Thabrani : : nama seorang Muhaddits ahli hadits terkenal Imam ath-Thabrani
14. Thahhan : : orang yang menumbuk sesuatu
15. Thalal : : tempat yang tinggi
16. Thayyar : : penerbang, pilot
17. Thayyib : : yang baik, enak, suci
18. Thiraz : : ukuran, model, tipe
19. Thufail : : diminutif dari kata thifl ; anak kecil
*(ZHA’)
1. Zha’in : : yang bepergian pada siang hari yang terik
2. Zhafir : : yang menang, beruntung
3. Zhahir : : bagian luar, lahiriah, terang, nampak
4. Zharif : : cerdik, terang
5. Zhafran : : yang menang, beruntung
6. Zhahran : : bagian belakang, nama kota di Arab Saudi
*(‘AIN)
1. ‘Aif : : yang menjaga kesucian dirinya, penjijik
2. ‘Aisy : : yang hidup
3. ‘Abid : : ahli ‘ibadah
4. ‘Abir : : yang melewati, musafir
5. ‘Aji : : dinisbatkan kepada kata ‘aajj ; gading, berkebangsaan negara Pantai Gading
6. ‘Adil : : yang adil
7. ‘Arif : : yang mengetahui, mengenal
8. ‘Azil : : yang mengasingkan diri, tidak mempersenjatai diri
9. ‘Asyur : : ke-sepuluh
10. ‘Athif : : yang lembut, penuh kasih
11. ‘Aqil : : yang berakal, cerdas
12. ‘Alim : : yang berpengetahuan, seorang ‘alim
13. ‘Ammiy : : yang ‘awam, biasa
14. ‘Ayid : : yang kembali
15. ‘Abbad : : ahli/yang banyak beribadah
16. ‘Abud : : ahli ibadah
17. ‘Abqary : : yang jenius
18. ‘Atid : : yang selalu hadir
19. ‘Atiq : : hamba yang dimerdekakan, yang sudah tua, sebutan buat Ka’bah al-Baitul ‘
20. ‘Ajam : : orang asing, selain ‘Arab
21. ‘Adnan : : salah seorang nenek moyang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
22. ‘Arafat : : jamak dari ‘arafah ; nama bukit di Mekkah tempat melakukan haji
23. ‘Azzam : : yang berkemauan kuat bertekad bulat
24. ‘Atha’ : : pemberian
25. ‘Aththar : : yang suka memakai wewangian, tukang minyak wangi
26. ‘Aththas : : yang bersin, nama suku di Yaman
27. ‘Affan : : yang banyak menjaga kesucian dirinya, nama ayah khalifah ketiga, ‘Utsman bin ‘Affan
28. ‘Afif : : yang menjaga kesucian dirinya
29. ‘Aqid : : yang beraqad, berjanji
30. ‘Aqqad : : yang banyak beraqad, berjanji
31. ‘Ali : : yang tinggi, nama khalifah ke-empat, ‘Ali bin Abi Thalib
32. ‘Alqamah : : nama seorang shahabat
33. ‘Allaf : : yang memberi makanan binatang
34. ‘Ammar : : yang banyak menta’mir, yang panjang umur, nama seorang shahabat ‘Ammar bin Yasir
35. ‘Amru : : nama seorang shahabat ‘Amru bin al-‘Ash
36. ‘Ayyasy : : yang panjang umur, penjual roti
36. ‘Ibad : : jamak dari kata ‘abd ; hamba
37. ‘Irfan : : kebaikan
38. ‘Izzat : : keagungan, kebanggaan, ‘izzah
39. ‘Isham : : berpegang teguh
40. ‘Ishmat : : penjagaan, pegangan
41. ‘Ikrimah : : nama seorang shahabat, ‘Ikrimah bin Abu Jahal
42. ‘Imad : : pondasi, tiang
43. ‘Imarah : Penta’miran, peramaian
44. ‘Iwadh : : pengganti
45. ‘Ied : : Hari besar, perayaan
46. ‘Ubadah : : nama seorang shahabat, banyak melakukan ‘ibadah.
47. ‘Ubaid : : diminutif/tashghir dari kata ‘Abd; hamba
48. ‘Utbah : : lekuk liku lembah
49. ‘Utsaimin : : nama seorang ulama besar Arab Saudi, Ibnu ‘Utsaimin; diminutif dari “Utsman”.
50. ‘Urbun : : pemberian
51. ‘Ukasyah : : nama seorang shahabat
52. ‘Ulwan : : judul, tema, tanda
*(GHAIN)
1. Ghâbir : : orang yang asing; anak jalan
2. Ghâzy : : orang yang berperang
3. Ghâlib : : orang yang menang; yang banyak
4. Ghâly : : bersifat mahal; berharga
5. Ghâmid : : orang yang memasukkan pedang ke sarungnya; nama kabilah di Hijaz
6. Ghâmidy : : orang yang kabilahnya Ghâmid dinisbatkan kepadanya
7. Ghâssal : : pencuci, pembasuh
8. Ghassân : : air wadi di padang pasir
9. Ghannâm : : orang yang mendapatkan harta rampasan; orang yang menggunakan kesempatan; pengembala kambing
10. Ghandûr : : pemuda yang tampan
11. Ghayyâts : : hujan yang banyak
12. Ghayûr : : orang memiliki ghirah kecemburuan yang tinggi terhadap agama, khususnya
13. Ghulâm : : anak laki-laki
*(FÂ’)
1. Fajr : : Fajar, shubuh
2. Fakhry : : kebanggaaku; yang bersifat kebanggaan
3. Farras : : Cerdas dan tajam pemikirannya
4. Farhan :: Gembira; suka cita
5. Farid :: Tidak ada bandingannya; sendirian
6. Fashih : : Orang yang fasih dan lancar berbicara
7. Fadhal :: Kebaikan; tambahan; lebihan sisa
8. Fathin :: Cerdik
9. Faqih : : Ahli Fiqih; orang yang sangat paham
10. Falah :: Keberuntungan; kemenangan
11. Fannan : : orang yang ahli seni; memiliki seni/bakat
12. Fawwaz : : orang yang mendapatkan keberuntungan/kemenangan yang banyak
13. Fauzan : : keberuntungan; kemenangan.
14. Fahd :: Macan kumbang/tutul
15. Fahmy : : Bersifat pemahaman
16. Fayyadh : : Banyak air; orang yang mulia; kinayah bagi orang yang suka berderma
17. Fairuz : : Nama batu permata; nama seorang ulama Fairuz Abady
18. Faishal : : Pemimpin; Hakim; Yang memisahkan antara yang haq dan yang bathil; pedang yang tajam.
19. Firazdaq :: Serpihan-serpihan roti
20. Fikry : : Yang bersifat pemikiran
21. Fu`ad :: Hati;akal
22. Fudlail : : tashghir diminutif dari kata ‘Fadll’; nama seorang ulama terkenal ‘Fudlail bin ‘Iyadl’
23. Faiz : : Pemenang; orang yang beruntung; orang yang sukses
24. Fa`iq :: Baik;istimewa;lebih menonjol dari yang lain
25. Fatih :: Penakluk; pemimpin; pembuka
26. Fakhir :: Orang yang bangga; mewah; terhormat
27. Fady :: Tawanan yang ditebus.
28. Faruq : : Orang yang memisahkan antara haq dan batil; julukan bagi Umar bin Khaththab.
29. Faris :: Penunggang kuda; pemilik kuda;singa; pandai.
30. Fari` :: Tinggi menjulang; seperti gunung; perawakan tinggi
31. Fadhil :: Orang yang berbudi; yang utama; yang layak dihargai
32. Falih :: Lurus; cocok
33. Fahim : : Orang yang paham, mengerti
 34. Fayi` : : Harum baunya
*(QÂF)
1. Qahthan : : Nenek moyang bangsa Arab dibagian selatan, nama suku
2. Qarib : : teman dekat; yang dekat; sebentar lagi
3. Qais : : Kadar, ukuran; nama suku yang datang untuk belajar Islam kepada Rasulullah ‘Abdul Qais dan nama salah seorang shahabat Qais bin Sa’d
4. Qindil : : Lampu minyak
5. Qudamah : : Lama; dahulu; nama seorang ulama fiqih terkenal Ibnu Qudamah
6. Quraisy : : kabilah Arab terkemuka
7. Qurthuby : : nama seorang ulama ahli tafsir; dinisbatkan kepada ‘Qurthub’ salah sebuah nama daerah di Andalus Spanyol sekarang yang dikenal dengan nama aslinya ‘Cordova’
8. Quzwainy : : dinisbatkan kepada ‘Quzwain’ salah sebuah kota di Asia Tengah; dinisbatkan kepada salah seorang ulama hadits Ibnu Majah al-Quzwainy
9. Qushay : : Jauh pemikirannya; nama nenek moyang Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam
10. Quthb : : kutub; pemimpin; tetua kaum; akhir segala sesuatu
11. Qa’id : : Komandan perang; ketua
12. Qabus : : Orang yang gagah; tampan dan baik kulitnya
13. Qasim : : Orang yang membagi; pemberi imbalan
14. Qashid : : Yang menuju kepada sesuatu; yang bermaksud untuk…
*(KÂF)
Katsir : : Yang banyak
Karim : : Yang murah hati; dermawan; salah satu nama Allah
Kassab : : yang banyak bekerja/ulet
Ka`b : : Kehormatan; kemuliaan; ruas; tombak.
Kamal : : Kesempurnaan
Kanz : : Harta simpanan; harta terpendam.
Kan`an : : Yang mengumpulkan; nama kaum yang menisbatkan kepada Kan`an bin Nuh
Kinan : : Harta simpanan; harta terpendam
Katib : : Penulis
Kasib : : Orang yang rajin cari penghidupan
Kazhim : : Orang yang dapat mengekang amarah
Kamil : : Yang memiliki sifat-sifat baik lagi sempurna
*(LÂM)
1. Labib : : Orang yang berakal; cerdik
2. Lathif : :Lemah-lembut; kasih sayang; salah satu asma Allah.
3. Lu`ay : : Kekuatan; nama nenek moyang Quraisy.
4. Luthf : : Kelemah lembutan; taufiq
5. Luthfy : : dinisbatkan kepada Luthf; yang bersifat lemah lembut
6. Luqaman : : Jalan terang; nama nabi terkenal kebijakannya.
7. Labid : : Singa
*(MÎM)
1. Ma`mun : : Orang yang dipercaya; nama salah seorang khalifah pada masa khilafah ‘Abbasiyyah
2. Mabkhut : : Yang mempunyai keberuntungan
3. Mabruk : : Orang yang diberkahi
4. Mahbub : : Yang dicintai dan disenangi manusia
5. Mahjub : : Yang tersembunyi; yang tertutup
6. Mahrus : : Yang terjaga; orang yang berumur panjang
7. Mahfuzh : : Terjaga; terpelihara
8. Mahmud : : Perikehidupannya terpuji
9. Makhzum : : Teratur; tersusun; nama nenek moyang Quraisy
10. Makhluf : : Orang diikuti
11. Marjan : : Butir-butir mutiara; tumpukan-tumpukan batu merah dilaut
12. Marzuq : : Yang memperoleh rizki; bernasab baik
13. Marwan : : Batu yang keras; nama khalifah Umariyyah
14. Mas`ud : : Orang yang diberi kebahagiaan oleh Allah; yang beruntung
15. Masyhur : : Terkenal diantara manusia
16. Mathar : : Hujan
17. Ma`ruf : : Yang terkenal; kebaikan; rizki
18. Ma`in : : Air yang mengalir
19. Maqbul : : Diterima
20. Maqshud : : Orang yang selalu dikehendaki orang lain
21. Makky : : Orang yang menisbatkan dirinya kepada kota Makkah
22. Malih : : Yang bermuka manis
23. Mamduh : : Orang terpuji
24. Manna` : : Kuat; perkasa
25. Mauhub : : Yang dianugrahi
26. Mahdy : : Yang mendapat hidayah
27. Mahib : : Orang yang karismatik; ditakuti atau disegani oleh orang lain
28. Maimun : : Yang mendapatkan berkah
29. Misy`al : : Sesuatu yang dinyalakan sebagai penerang; bejana tempat api
30. Mifdlal : : orang yang diutamakan, memiliki kelebihan
31. Miqdad : : Orang yang sering menghadang perbuatan buruk
32. Miqdam : : orang yang berani
33. Mukmin : : Orang yang beriman; yang memeberi keamanan; salah satu asma Allah.
34. Mu`ayyad : : Yang dikuatkan
35. Mubarak : : Diberkahi; bermanfaat.
36. Mubasysyir : : Yang memberi khabar gembira
37. Mutawakkil : : Yang mewakili; tunduk dan tawakkal kepada Allah.
38. Mutawally : : Penanggung
39. Mujahid : : Pejuang; prajurid; orang yang berperang fisabilillah
40. Mujaddid : : Pembaharu
41. Muhtasib : : Orang yang beramar ma’ruf nahi munkar; orang yang mengharap ridla Allah
42. Muhsin : : Orang yang berbuat baik dan tulus
43. Mukhtar : : Orang Pilihan
44. Murad : : Kehendak; maksud; nama sultan pada masa khilafah ‘Utsmaniyyah
45. Murtadla : : Orang yang diridhai Allah dan diridhai manusia
46. Mursyid : : Pemberi pentunjuk dan peringatan
47. Muslim : : Orang Islam; yang berserah diri
48. Musyary : : Pemetik madu lebah; kaya
49. Musthafa : : Pilihan; julukan untuk Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
50. Mush`ab : : Unta yang sukar dinaiki; kuda jantan
51. Muslih : : Orang yang melakukan kebaikan dan perbaikan- kabaikan dari perusak
52. Muthlaq : : Tidak terikat
53. Muzhaffar : : Yang dapat memenuhi kebutuhannya
54. Mu`adz : : Orang yang terlindungi; nama sahabat Mu`adz bin jabal
55. Mu`taz : : Orang yang membanggakan diri
56. Mu`tashim : : Orang yang menjaga diri dari perbuatan maksiat; yang meminta perlindungan kepada Allah
57. Mughits : : Penolong
58. Muflih : : Orang yang beruntung; yang sukses
59. Mufid : : Orang yang memberi manfaat kepada orang lain
60. Mumtaz : : Istimewa; lebih menonjol dari yang lain
61. Munadlil : : Pandai melontarkan anak panah; pejuang
62. Munjid : : ; penolong pembantu
63. Mundzir : : Pemberi peringatan
64. Munir : : Bercahaya; berseri-seri
65. Muwaffaq : : Orang yang mendapat petunjuk
66. Muhajir : : Orang yang meningalkan daerahnya ke daerah lain; orang yang meninggalkan keburukan menuju kebaikan
67. Muhadzdzib : : Orang yang memiliki akhlak terpuji
68. Muhannad : : Pedang yang terbuat dari besi India
69. Muyassar : : Orang yang dimudahkan urusannya oleh Allah
70. Majid : : Orang yang berbudi luhur; yang mulia
71. Mazin : : Wajah yang berseri-seri; telur semut
72. Malik : : Yang memiliki/menguasai sesuatu; salah satu-sifat Allah; nama imam madzhab Imam Malik
73. Mahir : : Pandai; cetakan; orang yang sungguh-sungguh dalam sesuatu
*(NÛN)
1. Nabil : : Terhormat; mulia; orang yang mempunyai kelebihan
2. Nabih : : Terhormat.
3. Najib : : Mulia; baik keturunannya
4. Nadzir : : Orang yang memberi peringatan
5. Nazih : : Yang menjauhi hal-hal yang tak terpuji
6. Nasib : : Yang mempunyai keturunan yang baik
7. Nashshar : : Banyak menolong
8. Nashr : : Pertolongan; hujan; kemenangan
9. Nashif : : Orang yang adil; separoh
10. Nadhir : : Bagus; indah
11. Na`im : : Orang yang berbahagia; harta; ketenangan; kebahagiaan
12. Nafis : : Berharga; banyak harta; yang menjadi rebutan
13. Naqib : : Ketua, kepala, pemuka suatu kabilah atau lainnya
14. Nawwaf : : Tinggi; unggul
15. Naufal : : Pemuda tampan
16. Nibras : : Lampu; singa; pemberani; mata tombak
17. Nu’man : : yang mendapatkan nikmat; nama salah seorang shahabat
18. Nabigh : : Orang yang unggul, pintar
19. Najih : : Yang dianugrahi taufiq; yang berjalan dengan cepat
20. Najy : : Orang yang terbebas dari keberuntungan
21. Nasik : : Orang yang zuhud; ahli ibadah; rumput yang hijau
22. Nashih : : Orang yang memberi nashihat
23. Nashir : : Yang suka menolong orang lain
24. Nadhir : : Direktur; pengawas
25. Nazhim :: Pengarang puisi; pembaca puisi
26. Nafi` : : Yang memberi manfaat; salah satu asma Allah
27. Naqid : : Kritikus
28. Nayif : : Tinggi
*(WÂW)
1. Wajih : : Orang yang mengarahkan; pemimpin kaum; pioner
2. Wahid : : Satu-satunya
3. Wadi` : : Yang tenang
4. Wadud : :Yang penuh kasih sayang; yang dicintai
5. Wazir : : Menteri; Wakil
6. Wasim : : Yang tampan wajahnya
7. Wadldlah : : Baik raut wajahnya; putih
8. Wakil : : Wakil; Pelindung/penanggung jawab
9. Walid : : Bayi; anak kecil
10. Wildan : : Bentuk jamak dari walad ; anak
11. Watsiq : : Orang yang tentram; yang dipercaya orang lain; yang diserahi masalah dengan yang lain
12. Washil : : Yang berbuat baik kepada kaum kerabat; yang menyambung sesuatu
10. Wahib : : Orang yang memberi
*(HÂ’)
1. Hammam : : Orang yang mempunyai ambisi yang kuat
2. Hisyam : : Kemuliaan; kedermawanan.
 3. Hilal : : Bulan sabit; bayi yang montok; hujan yang turun pertama; ular jantan
4. Humam : : Pemberani; besar ambisinya.
5. Ha`il : : Yang menakutkan; yang luar biasa.
6. Hajid : : Orang bertahajud.
7. Hady : : Yang memberi petuntuk; leher; singa.
8. Hani` : : Orang yang berbahagia; pembantu; menyenangkan
9. Hasyim : : Pemerah susu yang pintar; gunung yang indah
*(YÂ’)
1. Yazid : : Lebihan; pertumbuhan; nama salah satu khalifah Bani Umayyah
2. Yassar : : Orang yang mendapat kelapangan yang banyak
3. Ya`rub : : Orang yang berbicara dengan bahasa Arab
4. Ya`sub : : Pemimpin kaum; raja lebah
5. Yaqzhan : : Orang yang terjaga; sadar
6. Yaman : : Atau Yamany yang menisbatkan kepada Yaman
7. Yasir : : Orang yang mendapat kelapangan
8. Yasin : : Salah satu nama Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam
9. Yafi` : : Tinggi; terhormat; menginjak remaja

 *Semoga Bermanfaat*

Rabu, 30 Oktober 2013

"INDONESIA"

Pernahkah kalian menghitung angka dari kata "INDONESIA",
mari kita hitung menurut urutan di abjad :

I = 9
N = 14
D = 4
O = 15
N = 14
E = 5
S = 19
I = 9
A = 1

Dari semua angka, yang muncul hanya angka "1 9 4 5", apakah ini hanya kebetulan?

Nah sekarang kita coba lagi, kita jumlahkan semua angka dari kata"INDONESIA"yang telah kita urutkan tadi.

INDONESIA
9 14 4 15 14 5 19 9 1= 90
Di dalam Al Qur'an, surat ke 90 adalah surat Al-Balad yang artinya "NEGERI".

Apa ini hanya kebetulan saja ?

Atau mungkin ini karunia yang luar biasa dari Allah S.W.T ?

Subhnallah...

لله almighty

Dahsyatnya Puasa Nabi Daud

Tahukah Anda apakah itu puasa Nabi Daud?
yaitu puasa seperti biasanya,seperti puasa senin-kamis,puasa ramadhan,ya pokoknya sama rukun-rukun puasanya seperti puasa yang lainnya... tapi puasa Daud itu puasa yang dilakukan secara berseling atau sehari puasa sehari tidak dengan secara istiqomah tidak ada batas waktunya,memang puasa Daud ini tidak sembarangan orang yang bisa melakukannya,mungkin kita-kita ini juga bisa melaksanakan puasa Nabi Daud ini asalkan ada niat dan kemauan yang tinggi kita semua pasti bisa.

Tahukah kalian apa saja manfaat berpuasa Daud?..
Banyak sekali manfaat puasa daud dalam kehidupan sehari-hari,salah satu manfaatnya yaitu membuat diri kita jarang sakit,kenapa dengan puasa Daud kita bisa jarang sakit?,karena pencernaan kita tidak terus menerus bekerja,sehingga pencernaan kita akan lebih teratur dalam mencerna apa yang kita makan sehari-hari. ada lagi manfaat yang lebih dari itu,yaitu menjauh dari kemaksiatan dengan sendirinya,karena kita akan selalu ingat dengan Allah dengan itu kita akan merasa di lihat terus oleh-Nya sehingga kita malu melakukan hal-hal yang berbau kemaksiatan.
yang paling menakjubkan dalam mengamalkan puasa Daud ini kita selalu di beri kemudahan dikala kita mendapat kesusahan,dengan mudahnya kita mendapatkan pertolongan oleh-Nya,diberi ilmu yang istimewa entah apa itu ilmunya yang jelas ilmu itu akan datang dari kuasa Allah.

Tahukah Anda Puasa Nabi Daud itu Puasa yang Sangat Dicintai Oleh Allah?
Puasa Nabi Daud ini sangat dicintai oleh Allah, dalam hadits Rasullah bersabda:
“Puasa yang lebih di cintai oleh Allah ialah puasa Daud, dan salat yang paling disukai Allah, ialah salat Daud. Beliau tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.” (HR Bukhari Muslim)

Jumat, 26 April 2013

5 ilmuan dunia yang masuk islam

1. Maurice Bucaille, masuk Islam karena jasad Fir'aun
Prof Dr Maurice Bucaille adalah ahli bedah kenamaan Prancis dan pernah mengepalai klinik bedah di Universitas Paris. Ia dilahirkan di Pont-L’Eveque, Prancis, pada 19 Juli 1920. Kisah di balik keputusannya masuk Islam diawali pada tahun 1975.

Pada saat itu, pemerintah Prancis menawari bantuan kepada pemerintah Mesir untuk meneliti, mempelajari, dan menganalisis mumi Firaun. Bucaille lah yang menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian.

Ternyata, hasil akhir yang ia peroleh sangat mengejutkan. Sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi adalah bukti terbesar bahwa dia telah mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet. Namun penemuan yang dilakukan Bucaille menyisakan pertanyaan: Bagaimana jasad tersebut bisa terjaga dan lebih baik dari jasad-jasad yang lain (tengkorak bala tentara Firaun), padahal telah dikeluarkan dari laut?

Bucaille lantas menyiapkan laporan akhir tentang sesuatu yang diyakininya sebagai penemuan baru, yaitu tentang penyelamatan mayat Firaun dari laut dan pengawetannya. Laporan akhirnya ini dia terbitkan dengan judul 'Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern', dengan judul aslinya, 'Les Momies des Pharaons et la Midecine'.

Saat menyiapkan laporan akhir, salah seorang rekannya membisikkan sesuatu di telinga Bucaille seraya berkata: "Jangan tergesa-gesa karena sesungguhnya kaum Muslimin telah berbicara tentang tenggelamnya mumi ini".

Dia mulai berpikir dan bertanya-tanya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Bahkan, mumi tersebut baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Alquran telah ada ribuan tahun sebelumnya.

Setelah perbaikan terhadap mayat Firaun dan pemumiannya, Prancis mengembalikan mumi tersebut ke Mesir. Namun, ia masih bertanya-tanya tentang kabar bahwa kaum Muslimin telah saling menceritakan tentang penyelamatan mayat tersebut.

Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa as, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya terhadap Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut.

Maka, berdirilah salah satu di antara ilmuwan Muslim tersebut seraya membuka Alquran dan membacakan untuk Bucaille firman Allah SWT yang artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (QS Yunus: 92).

Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Hatinya bergetar, dan getaran itu membuatnya berdiri di hadapan orang-orang yang hadir seraya menyeru dengan lantang: "Sungguh aku masuk Islam dan aku beriman dengan Alquran ini".

2. Jacques Yves Costeau, di lautan terdalam menemukan Islam
Mr Jacques Yves Costeau adalah seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis yang lahir pada 11 Juni 1910. Sepanjang hidupnya ia menghabiskan waktu dengan menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia melalui stasiun tv Discovery Channel.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Sehingga seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim dan menceritakan fenomena ganjil itu kepadanya. Profesor tersebut lalu teringat ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez.

Ayat itu berbunyi: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing".

Kemudian dibacakan surat Al-Furqan ayat 53 : "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi."

Terpesonalah Mr Costeau mendengar ayat-ayat Alquran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Costeau pun berkata bahwa Alquran memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Tak lama, Mr Costeau memeluk Islam.

3. Demitri Bolykov, meyakini matahari akan terbit dari Barat

Sebagai seorang ahli fisika asal
Ukraina, Demitri Bolykov mengatakan bahwa pintu masuk ke Islam baginya adalah fisika. Demitri tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof Nicolai Kosinikov, yang juga merupakan pakar fisika.

Teori yang dikemukan oleh Prof Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sampel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan, ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.

Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan "Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika". Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan "kekuatan penggerak" yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya intensitas daya matahari.

Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun.

Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa "gerak" perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat.

Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian.

Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam. Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima taubatnya."

4. Dr.Fidelma O’Leary, menemukan rahasia sujud dalam salat


Dr Fidelma, ahli neurologi asal Amerika Serikat mendapat hidayah saat melakukan kajian terhadap saraf otak manusia. Ketika melakukan penelitian, ia menemukan beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi secara normal.

Penasaran dengan penemuannya, ia mencoba mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu lama, penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya dia menemukan bahwa ternyata darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara sempurna kecuali ketika seseorang tersebut melakukan sujud dalam salat. Artinya, kalau manusia tidak menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal.

Rupanya memang urat saraf dalam otak tersebut hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat otak dengan mengikuti waktu salat.

Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena posisi sujud akan mengalirkan darah yang kaya oksigen secara maksimal dari jantung ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.

Setelah penelitian mengejutkan tersebut, Fidelma mencari tahu tentang Islam melalui buku-buku Islam dan diskusi dengan rekan-rekan muslimnya. Setelah mempelajari dan mendiskusikannya, ia malah merasa bahwa ajaran Islam sangat logis. Hatinya begitu tenang ketika mengkaji dan menyelami agama samawi ini.

5. Profesor William, menemukan tumbuhan yang bertasbih

Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Kamis, 24 Januari 2013

ASAL MUASAL NAMA SANTRI

Assalamu 'alaikum.

Asal muasal nama "SANTRI" itu dari siapa & dari bahasa apa?

Wa'alaikum salam ...
     Umumnya kata santri diidentikkan bagi seseorang yang tinggal di pondok pesantren yang kesehariannya mengkaji kitab-kitab salafi atau kitab kuning,dengan tubuh dibungkus sarung, peci, serta pakaian koko menjadi pelengkap atau menambah ciri khas tersendiri bagi mereka.
Asal-usul kata santri sendiri menurut Nur Kholis Majid sekurang-kurangnya ada 2 pendapat yang dapat di jadikan bahan acuhan. Pertama, berasal dari bahasa sangsekerta, yaitu "sastri",yang berarti orang yang melek huruf. Kedua, berasal dari bahasa jawa, yaitu "cantrik",yang berarti seseorang yang mengikuti kiai di mana pun ia pergi dan menetap untuk menguasai suatu keahlian
tersendiri.
     Berbeda menurut Dr. KH. MA.Sahal Mahfud yang justru kata santri dijadikan menjadi bahasa Arab, yaitu dari kata "santaro",yang mempunyai jama' (plural) sanaatiir (beberapa santri). Di balik kata santri tersebut yang mempunyai 4 huruf arab (sin, nun, ta', ra'), KH. Abdullah Dimyathy (alm) dari Pandegelang - Banten, mengimplementasikan kata santri sesuai dengan fungsi manusia. Adapun 4 huruf tersebut yaitu: Sin. Yang artinya "satrul al aurah" (menutup aurat) sebagaimana selayaknya kaum santri yang mempunyai ciri khas dengan sarung, peci, pakaian koko, dan sandal ala kadarnya sudah barang tentu bisa masuk dalam golongan huruf sin ini, yaitu menutup aurat. Namun pengertian menutup aurat di sini mempunyai 2 pengertian yang keduanya saling ta'aluq atau berhubungan. Yaitu menutup aurat secara tampak oleh mata (dhahiri) dan yang tersirat atau tidak tampak (bathini).Menutup aurat secara dhahiri gambarannya susuai dengan gambaran yang telah ada menurut syari'at Islam. Mulai dari pusar sampai lutut bagi pria dan seluruh tubuh kecuali tangan dan wajah bagi wanita.
     Gambaran tersebut merupakan gambaran yang sudah tersurat atau aturan-aturan yang sudah jelas dalam syari'at. Namun satu sisi yang kaitannya makna yang tersirat (bathini) terlebih dahulu kita harus mengetahui apa sebenarnya tujuan dari perintah menutup aurat.Manusia sebagai mahluk yang mulia yang diberikan nilai lebih oleh Allah berupa akal menjadikan posisi manusia sebagai mahluk yang sempurna dibandingkan yang lain. Dengan akal tersebutlah akan terbentukn suatu custom atau habitual yang tentu akan dibarengi dengan budi dan naluri, yang nantinya manusia akan mempunyai rasa malu jikalau dalam perjalanannya tidak sesuai dengan riel–riel yang telah di tentukan oleh agama dan habitual action atau hukum adab setempat.
Yang kaitannya dengan hal ini,tujuan utama manusia menutup aurat tak lain adalah menutupi kemaluan yang dianggap fital yang berharga. Andaikata manusia sudah tidak dapat lagi menutup kemaluannya yang fital dan berharga itu, berarti sudah dapat ditanyakan kemanusiaannya antara manusia dan mahluk yang lain semisal hewan.
     Hal yang terpenting di sini adalah bagaimana manusia menutupi dan mempunya rasa malu dalam hal sifat dan perilaku secara dhahiri atau bathini. Sebagimana disinggung dalam salah satu hadits : "Alhaya' minal iman",malu sebagian dari iman.Tentunya hal ini sudah jelas betapa besar pengaruhnya haya'atau malu dalam kacamata religius (agama) maupun sosial kemasyarakatan.Nun. Yang berarti "na'ibul ulama" (wakil dari ulama). Dalam koridor ajaran Islam dikatakan dalam suatu hadits bahwa : "al ulama warasul ambiya' (ulama adalah pewaris nabi). Rasul adalah pemimpin dari ummat,begitu juga ulama.Peran dan fungsi ulama dalam masyarakat sama halnya dengan rasul,sebagai pengayom atau pelayan ummat dalam segala dimensi.Tentunya di harapakan seorang ulama mempunyai kepekaan-kepekaan sosial yang tahu atas problematika dan perkembangan serta tuntutan zaman akibat arus globalisasi dan modernisasi,serta dapat menyelesaikannya dengan arif dan bijak atas apa yang terjadi dalam masyarakatnya.
     Kaitannya dengan na'ibul ulama,seorang santri di tuntut mampuaktif, merespon, sekaligus mengikuti perkembangan masyarakat yang diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perilaku yang bijak. Minimal dalam masyarakat kecil yang ada dalam pesantren. Sebagaimana yang kita tahu, pesantren merupakan sub-kultur dari masyarakat yang majemuk. Dan dengan didukung potensi yang dimiliki kaum santri itulah yang berfungsi sebagai modal dasar untuk memberikan suatu perubahan yang positif sesuai dengan yang di harapkan Islam.Ta'. Yang artinya "tarku al ma'shi" (meninggalkan kemaksiatan). Dengan dasar yang dimiliki kaum santri,khususnya dalam mempelajari syari'at, kaum santri diharapkan mampu memegang prinsip sekaligus konsis terhadap pendirian dan nilai-nilai ajaran Islam serta hukum adab yang berlaku di masyarakatnya selagi tidak keluar dari jalur syari'at.Kaitannya hal tersebut yaitu seberapa jauh kaum santri mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan dan sejauh mana pula ia memegang hubungan hablum minallah dan hablum minannas, hubungan horizontal dan vertikal dengan sang khaliq dan sosial masyarakat. Karena tarku al ma'shi tidak hanya mencakup pelanggaran-pelanggaran hukum yang telah ditetapkanNya,tetapi juga hubungan sosial dengan sesama mahluk, baik manusia ataupun yang lain.Ra'. Yang artinya "raisul ummah" (pemimpin ummat).Manusia selain diberi kehormatan oleh Allah sebagai mahluk yang paling sempurna dibanding yang lain. Manusia juga diangkat sebagai khalifatullah di atas bumi ini.Sebagaimana diterangkan dalam firmanNya "inni ja'ulun fil ardhi khalifah" (QS. Al-Baqarah : 30),yang artinya "Sesungguhnya aku ciptakan di muka bumi ini seorang pemimpin."Kemuliaan manusia itu ditandai dengan pemberianNya yang sangat mempunyai makna untuk menguasai dan mengatur apa saja di alam ini, khususnya ummat manusia. Selain itu pula peranan khalifah mempunyai fungsi ganda. Pertama,ibadatullah (beribadah kepada
allah) baik secara individual maupun sosial, dimana sebagai mahluk sosial dalam komunitas berbangsa, ummat Islam juga dituntut memberikan manfaat kepada orang lain dalam kerangka ibadah sosial.Kedua, 'imaratul ardhi, yaitu membangun bumi dalam arti mengelola, mengembangkan, dan melestarikan semua yang ada. Jika hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia itu hukumnya wajib. Maka melestarikan, mengembangkan,serta mengelola pun hukumnya wajib. Sebagaimana di jelaskan dalam salah satu kaidah fiqih;"ma la yatimu bi hi wajib fahuwa wajibun", sesuatu yang menjadikan kewajiban maka hukumnya pun wajib.
     Gambaran di atas merupakan suatu peran serta tanggung jawab seorang santri, dalam hal pengembangan.Di situlah diperlukan suatu mentalitas religius serta totalitas kesandaran, karena kaum santrilah yang dapat dijadikan harapan dalam mengembalikan konsep-konsep ajaran Islam dan di sini muncullah beberapa pertanyaan. Bagaimana keadaan dan perkembangan kita sebagai seorang santri? Sudah sesuaikah seperti gambaran di atas?Dan layakkah kita disebut sebagai santri? Dengan merubah diri kita dululah, maka kita akan dapat menghasilkan perubahan.

Shon Haji Zuhri-AnNuri
‎     Sebuah istilah akan berbeda menurut siapa yang mengakatan. itu akan sangat panjang jika diteruskan. menurut pribadi santri insya Allah dari berbagai arti condong ke kebaikan. tambahan barangkali bermnfaat, saya pernah mendengar SANTRI di arabkan SA (sin sm alif)= SATIRUL UYUB (penutup kejelekan) N(nun)= Naibus Syuyukh (penerus ulama) T(ta')=Tarikul Maashi (menjauhi larangan/orang) R(ro')=Roghibul Al khoirot (menyukai kabaikan) I(hamzah kasroh)= Ikhlasun fil 'amal (ihlas dalam beramal) ..semoga bermanfaat.

by the Way...jadi SANTRI???? Why Not???